animasi

Senin, 22 April 2013

Prinsip Cara Kerja Air Conditioner

Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja ac sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman (baca: dingin) bagi kehidupan kita?

Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu;
compressor AC, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:

Compressor AC

Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor AC

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

Orifice Tube
Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup Ekspansi
Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Evaporator AC

Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Thermostat
Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif.
Jadi, cara kerja AC dapat dijelaskan sebagai berkut :


Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Perlu diketahui :
Kunci utama dari air conditioner adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compressor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor AC, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat AC [***] mengontrol motor compressor AC untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon AC dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

DASAR - DASAR MOTOR INDUKSI 3 PHASA | PRINSIP KERJA MOTOR 3 FASA

Teori Dasar Motor Induksi Tiga Fasa. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai tempat meletakkan kumparan.
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.
Rotor kumparan ( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar. 
Keuntungan motor tiga phasa : 
  • Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
  • Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
  • Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
  • Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi
  • Kecepatan tidak mudah dikontrol
  • Power faktor rendah pada beban ringan
  • Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
Prinsip kerja Motor 3 Phasa
  1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f  = frekuensi sumber, p  = jumlah kutup
  2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks
  3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).
  4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
  5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.
  6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
  7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%)
  8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.
  9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.

Pembangkit Listrik Tenaga Air Di Indonesia

Di seluruh pelosok Indonesia terdapat 230 PLTA, diantaranya :
 
Aceh : Aceh Barat. Aceh Tengah. Aceh Tenggara. Pidie. Sumatera Utara : Nias. Tapanuli Selatan. Tapanuli Utara. Sumatera Barat : Agam. Pasaman. Pesisir Selatan. Solok. Lampung : Lampung Selatan. Lampung Utara. Bengkulu : Bengkulu Selatan. Bengkulu Utara. Rejang Lebong. Jambi : Sarko. Kalimantan Timur : Berau. Bulungan. Kutai. Kalimantan Tengah : Barito Utara. Buntok. Kapuas. Kalimantan Barat : Kapuas Hulu. Pontianak. Kalimantan Selatan : Awayan. Batu Benawa. Piani. Sulawesi Utara : Belengan. Bolaan Mongondo Timur. Buyat. Duminaga. Pidung. Sulawesi Tengah : Alani. Bambalo. Banggai. Batubota. Biak. Bunta. Donggala. Hek. Kotaraya. Lambangan. Mampueno. Pakasalo. Poso. Sansarino. Wawopoda. Sulawesi Barat : Majene. Mamuju. Sulawesi Selatan : Bone. Bulukumba. Enrekang. Gowa. Jeneponto. Luwu Utara. Maros. Polmas. Sinjai. Soppeng. Tana Toraja. Tator. Wajo. Sulawesi Tenggara : Buton. Kolaka. Gorontalo : Iya. Ujung Peliang. Lobong. Milangodaa. Mongango. Taludaa. Tincep. Nusa Tenggaran Barat : Lombok. Sumbawa. Nusa Tenggara Timur : Alor. Ende. Papua : Paniai. Mimika. Manokwari. Jawa Barat : Bandung. Pandegelang. Sukabumi. Purwakarta. Jawa Tengah : Semarang. Salatiga. Banyumas. Jawa Timur : Malang. Kediri. Madiun.
 
Jenis Pembangkit
 
Jenis Daya Listrik  
PLTA Pico Hidro   - < 100 KW  
PLTA Micro Hidro 100 KW - 1.000 KW  
PLTA Mini Hidro 1.000 KW - 10.000 KW  
PLTA Kecil 10.000 KW - 25.000 KW  
PLTA Besar
 
-  > 25.000 KW  
 
PLTA Mini Hidro
 
-
Tidak perlu izin AMDAL.
   
-
Tidak perlu sungai besar.
   
-
Tidak perlu izin Komisi Bendungan Indonesia.
   
-
Tidak memerlukan teknologi tinggi.
   
-
Pengoperasian sangat mudah.
   
-
Biaya investasi relatif rendah.
   
-
Biaya operasional rendah.
   
-
Regulasi pemerintah mendukung dibangunnya pembangkit listrik tenaga terbarukan.
 
Potensi Lokasi PLTA Mini Hidro
 
Sumatera
 
-
Nangroe Aceh Darussalam : Aceh Barat. Aceh Tengah. Aceh Tenggara. Pidie.
   
-
Sumatera Utara : Nias. Tapanuli Selatan. Tapanuli Utara.
   
-
Sumatera Barat : Agam. Pasaman. Pesisir Selatan. Solok.
   
-
Bengkulu : Bengkulu Selatan. Bengkulu Utara. Rejang Lebong.
   
-
Jambi : Sarko.
 
Kalimantan
 
-
Kalimantan Timur : Berau. Bulungan. Kutai.
   
-
Kalimantan Tengah : Barito Utara. Buntok. Kapuas.
   
-
Kalimantan Barat : Kapuas Hulu. Pontianak.
   
-
Kalimantan Selatan : Awayan. Batu Benawa. Piani.
 
Sulawesi
 
-
Sulawesi Utara : Belengan. Bolaan Mongondo Timur. Buyat. Duminaga. Pidung
 
-
Sulawesi Tengah : Bambalo. Banggai. Batubota. Bunta. Donggala. Lambangan. Mampueno. Pakasalo.
 
-
Sulawesi Barat : Majene. Mamuju.
 
-
Sulawesi Selatan : Bone. Enrekang. Gowa. Maros. Polmas. Sinjai. Soppeng. Tana Toraja. Tator. Wajo.
 
-
Sulawesi Tenggara : Buton. Kolaka.
 
-
Gorontalo : Iya. Lobong. Milangodaa. Mongango. Taludaa. Tincep. Ujung Peliang.
 
Nusa Tenggara
 
-
NTT : Belu. Ende. Manggarai. Ngada. Sika. Sumba Timur. Sumbawa. Sumbawa Timur. Timor Tengah.
   
-
NTB : Bima. Lombok Barat. Lombok Tengah. Sumba Barat. Sumba Besar. Sumbawa. Sumbawa Besar.
 
Maluku
 
-
Maluku Utara : Maluku Utara.
   
-
NTB : Maluku Tengah : Maluku Tengah.
 
Papua
 
-
Papua : Fak Fak. Jaya Wijaya. Manokwari. Sorong. Yapen Waropen.
 
Izin PLTA Mini Hidro
 
Pemerintah Daerah
 
- Izin Survey
- Izin Prinsip
- Nota Kesepahaman
- Usaha Kelola Lingkungan dan Usaha Pemantauan Lingkungan
- Izin Lokasi
- Izin Pemanfaatan Air Permukaan
- Izin Mendirikan Bangunan
 
PLN
 
- Nota Kesepahaman dengan PLN Wilayah
- Perjanjian Jual beli dengan PLN Wilayah